IDENTITAS
BUKU
Judul
Buku : Follow Your Passion
Penulis : Muadzin F. Jihad
Penerbit : Transmedia
Tempat
terbit : Ciganjur, Jakarta
Cetakan : Cetakan pertama, 2012
Tebal : 216 halaman
Harga : Rp 40.000,00
RESUME
BUKU
Latar
Belakang Kehidupan
Muadzin F. Jihad adalah anak keempat
dari enam bersaudara. Ia lahir dan dibesarkan di Jakarta, dalam keluarga yang
biasa saja. Ayahnya seorang pekerja
keras. Orang yang lurus dan berpedidikan teguh. Ibunya adalah seorang
ibu rumah tangga yang berhati tegar dan penyabar.
Dari SD hingga SMA Muadzin bersekolah di
sekolah negeri. Semua berdekatan jaraknya dengan rumahnya di bilangan Tebet
sehingga dia cukup berjalan kaki, dan tidak perlu mengeluarkan ongkos
transportasi. Ia pun tidak pernah dibekali uang jajan. Ia hanya diberi uang
jajan jika di hari itu ada pelajaran olah raga. Itupun hanya cukup untuk
membeli segelas air minum dingin. Untuk biaya sekolah, beruntung dia dan
beberapa saudaranya mendapatkan beasiswa bebas SPP sebab Ayah mereka adalah
anggota veteran RI.
Hebatnya, dari keluarga yang
“berkecukupan” ini, Muadzin dan semua kakak-adiknya berhasil di kehidupannnya
masing-masing. Semuanya merupakan sarjana lulusan perguruan tinggi negeri.
Karena Ayahnya memberikan pilihan: kuliah di PTN atau tidak kuliah sama sekali.
Muadzin sendiri merupakan lulusan dari Jurusan Teknik Elektro UI. Ia juga
sempat bekerja paruh waktu menjadi seorang penyiar di radio MS TRI 104,2 FM
demi mendapatkan uang tambahan.
Saat kuliah Muadzin amat menyukai mata
kuliah Sistem Kontrol dan setelah lulus kuliah ia bekerja pada bidang
kesukaannya. Pesan moralnya: kita tidak perlu menguasai semua mata kuliah,
tetapi kuasailah yang kita sukai, dan yang akan kita jadikan dasar dalam pekerjaan.
Setelah dua tahun bekerja, ia menikahi seorang wanita. Dengan akad nikah yang
sederhana, tanpa undangan, tanpa resepsi, dan lain-lain. Karena tidak ada biaya
untuk itu semua, masih banyak yang lebih penting untuk dibiayai.
Awal
Mula Usaha
Sebenarnya cita-cita Muadzin setelah
lulus kuliah adalah membuka usaha sendiri. Namun karena ia sudah terlanjur
diterima bekerja di perusahaan asing yang merupakan hal yang didambakan oleh
teman-teman alumni kampusnya, dengan gaji besar, benefit banyak, ada asuransi kesehatan, hari tua terjamin, dan
keuntungan lainnya. Jadi terpaksa ia menjadi karyawan, sambil mengumpulkan
modal untuk usaha.
Akibat minimnya pengetahuan dalam
mengelola keuangan, Muadzin pernah melakukan keccerobohan. Yaitu terjebak
dengan banyak kartu kredit. Jadi, boro-boro
mengumpulkan modal untuk buka usaha, untuk membayar kartu kredit saja uangnya
sudah habis. Oleh karena itu, setelah satu tahun bekerja, ia mulai mencoba
usaha sampingan. Mulai dari menjual sepatu, gula, rempeyek, hingga sembako.
Muadzin juga sempat mencicipi dunia MLM
(Multi Level Marketing). Namun tidak
berlangsung lama, karena alasan kepindahan tempat tinggal dan alasan-alasan
lainnya. Dan itu membuatnya bagai hidup tanpa impian, tanpa tujuan. Hidup bagai
zombie. Hidup raganya, tetapi mati
hatinya.
Banyak yang bilang bahwa ia Cuma
buang-buang waktu ketika terjuan ke bisnis MLM. Namun menurutnya justru karena
MLM-lah maka bisnisnya bisa berkembang lumayan cepat. Itu karena akar karakter
untuk menopang pohon bisnis saat ini ditumpuhkan dan dikuatkan ketika menjalani
bisnis MLM. Dan, proses pengembangan karakter ini adalah proses ang
berkesinambungan.
Suatu hari, saat Muadzin dan istrinya
pulang dari Bali. Ia merasa ada suatu perasaan yang menggelitik hatinya.
Perasaan di mana ia mempunyai impian tetapi belum tercapai, gundah. Untuk
mengobati kegundahan itu ia mendatangi
guru spiritualnya dan diberi saran. Setelah mengitu saran-saran gurunya, ia
mendapat hidayah. Sebuah petunjuk yang mengantarkannya pada cita-citanya. Yaitu
sebuah iklan tentang seminar entrepreneur.
Dari situlah ia dan istrinya mengikuti training kewirausahaan.
Baru empat kali mengikuti pelatihan
entepreneur mereka langsung action. Dengan modal berupa pinjaman uang dari
bank, Muadzin dan istrinya menyewa dua ruko sekaligus untuk usaha laundry dan
kuliner bakso serta membuka salon. Kemudian Muadzin bertemu dengan teman SMP
nya di facebook dan diajak untuk bergabung di komunitas Tangan Di Atas (TDA)
sehingga muncullah ide untuk membuat booth yang menjual kopi blend.
Kesuksesan
Pada tanggal 20 Juni 2009, Semerbak
Coffe – nama brand usahanya – pun
diluncurkan, dengan odal patungan sebesar Rp3,6 juta. Bisnis yang kelihatannya
kecil ini mulai berkembang, karena dari awal mereka sudah berpikir besar. Tidak
hanya membangun bisnis tapi juga menjual bisnis. Beberapa bulan kemudian,
mereka luncurkan kemitraan. hingga saat ini, Semerbak coffee memiliki 430
outlet di 80 kota di seluruh Indonesia. Sementara usaha-usaha yang dijalaninya
sebelum membuka semerbak Coffee tutup, kecuali laundry.
Konsep usaha yang di usung memang baru
sebatas model booth-take away. Target
ke depan, akan meningkat ke planning berikutnya untuk memperkenalkan model
kafe. Demi menciptakan kenyamanan bagi para pelanggan Semerbak Coffee itu
sendiri.
Dibalik kesuksesan ternyata terdapat
banyak kesulitan yang pernah dihadapi oleh Muadzin. Dimulai dari berurusan
dengan Debt Collector suatu bank
asing yang menawarkan kredit tanpa agunan (KTA) dengan bunga yang tinggi
sekali, 35-40% per tahun. Alasan meminjam modal usaha ke salah satu bank asing
tersebut adalah sulitnya miminjam modal usaha ke bank lain karena syaratnya
menggunakan agunan. Sedangkan rumah yang ditempatinya masih dalam cicilan KPR,
jelas tidak bisa digunakan untuk agunan. Prosesnya sangat cepat.
Dengan modal KTA tersebut Muadzin dan
istrinya berhasil membuka dua usaha
franchise. Istrinya membuka salon dan memiliki dua cabang. Sedangkan Muadzin
sendiri mendirikan Semerbak Coffee. Dan ternyata prediksi di atas kertas
kadang-kadang berbeda dengan kenyataan di lapangan. Akibat satu dan lain hal,
semua bisnis terpaksa ditutup karena merugi. Kecuali bisnis laundry dan
Semerbak Coffee, yang semakin berkembang, yang bertahan. Masalah ini sangat
berpengaruh pada pembayaran cicilan KTA yg ia ambil. Kalau dihitung jumlah
utang yang harus dilunasinya sudah ditambah dengan bunga totalnya hampir dua
kali lipat dari Rp300 juta.
Untuk membayar itu, Muadzin dibantu oleh
jasa perantara pengurusan kredit macet untuk kartu kredit dan KTA. Bulan
pertama telat membayar Muadzin mulai mendapat teror telepon dari bank-bank
tempat ia meminjam modal usaha, kata-kata dan intonasi yang disampaikan masih
dalam batas wajar. Namun, bulan berikutnya bahasa yang mereka gunakan semakin
keras dan kasar, bahkan berupa makian serta kata-kata kotor. Dan yang paling
kurang ajar, debt collector itu
menelpon orang tua Muadzin yang sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Tidak berhasil lewat telepon, mereka
mulai mengutus orang untuk datang ke rumah atau ke kantor. Sampai-sampai di
depan teras rumahnya mulai sering terjadi dialog (ngoto-ngotoan tepatnya)
antara Muadzin dan debt collector.
Dari keuntungan usaha Semerbak Coffee di
tahun itu ternyata Muadzin bisa melunasi dua dari lima KTA. Dan akhirnya pada
akhir April 2012, Muadzin berhasil membayar lunas KTA yang terakhir.
Setelah setahun resign dan menjadi full
time enterpreneur. Waktunya tidak banyak tersita, ia bisa melakukan banyak hal,
yang tadinya tidak bisa ia lakukan sebagai karyawan. Ia lebih bisa fokus dalam
mengembangkan dan mengeloloa Semerbak Coffe bersama partnernya. Ia pun bisa
menyisihkan waktu untuk mengatur waktu untuk aktif di komunitas Tangan di Atas,
terjun di kepanitiaan Pesta Wirausaha, dan bisa bantu-bantu menjadi mentor
bisnis di Kelompok Mentoring Bisnis TDA wilayah Depok. Dan bisa meluangkan
banyak waktu bersama keluarga tentunya.
Itulah sebabnya mengapa ia memutuskan
untuk resign dan menjadi enterpreneur. Ia ingin mengabdikan hidup yang berharga
untuk mengikuti kata hatinya. Mengikuti passion dan mengejar mimpinya.
Menurutnya, waktu kita terbatas, sungguh
sayag jika hidup kita hanya dihabiskan unutuk kehidupan dan impian orang lain.
Buatlah kehidupan kita sendiri. Jangan biarkan pendapatan sekitar kita
menulaikan kita dan endengan inner voce dan intuisi kita. Karena suara hati
kitalah yang tahu, akan menjadi apa kita sejatinya.
1 komentar:
Terimakasih kak. Informasi nya sangat bermanfaat
Posting Komentar